Aug 02

Contoh Kasus: Pembelian Aset melalui Leasing

PT. APL melakukan pembelian aset mobil secara leasing kepada PT. Tunas. Harga OTR mobil tersebut adalah Rp. 210.900.000,00, yang terdiri dari:

  • harga mobil Rp. 165.681.818,00 + PPN 10%
  • biaya administrasi (biaya balik nama) Rp. 28.650.000,00

PT. APL melakukan pembayaran sebesar Rp. 5.000.000,00 untuk DP dan Rp. 74.981.070,00 untuk uang muka, biaya asuransi, biaya administrasi, dan angsuran pertama. Detail transaksi adalah:

  • DP sebesar Rp. 5.000.000,00
  • Uang Muka sebesar Rp. 58.270.000,00
  • Biaya Asuransi sebesar Rp. 10.833.170,00
  • Biaya Administrasi sebesar Rp. 1.200.000,00
  • Angsuran pertama sebesar Rp. 4.677.900,00

Proses leasing dilakukan oleh BCA Finance.

Langkah penyelesaian:

1. Buat dokumen Purchase Invoice (PI) Dealer kepada PT. Tunas. PI senilai 210.900.000,00.

2. Buat dokumen Payment kepada PT. Tunas

  • Payment 1 kepada PT. Tunas dengan nilai Rp. 5.000.000,00.
  • Payment 2 kepada PT. Tunas dengan nilai Rp. 74.981.070,00.
  • Lakukan Payment Allocation untuk PT. Tunas. Alokasi Payment 1 dengan PI Dealer.
  • Lakukan Payment Allocation untuk PT. Tunas. Alokasi Payment 2 dengan PI Dealer sebesar Rp. 58.270.000,00.
  • Lakukan Payment Allocation untuk PT. Tunas. Alokasi Payment 2 dengan Charge Biaya Asuransi sebesar Rp. 10.833.170,00.
  • Lakukan Payment Allocation untuk PT. Tunas. Alokasi Payment 2 dengan Charge Biaya Administrasi sebesar Rp. 1.200.000,00.
  • Lakukan Payment Allocation untuk PT. Tunas. Alokasi PI Dealer dengan Charge Pokok Leasing sebesar sisa (Rp. 147.630.000,00) dari PI Dealer.

3. Bentuk Invoice Leasing

Buat dokumen Purchase Invoice (PI) Leasing kepada BCA Finance. Detail PI adalah:

  • Line 1: Charge Pokok Leasing sebesar Rp. 147.630.000,00.
  • Line 2: Charge Bunga Leasing sebesar Rp. 20.771.541,00.

4. Buat dokumen Asset Addition untuk PT. Tunas. Dokumen yang harus dibuat adalah:

  • Addition 1 dengan Charge Biaya Asuransi sebesar Rp. 10.833.170,00.
  • Addition 2 dengan Charge Biaya Administrasi sebesar Rp. 1.200.000,00.
  • Addition 3 dengan Charge Bunga Leasing sebesar Rp. 20.771.541,00.

5. Lakukan pembayaran angsuran pertama

Lakukan Payment Allocation untuk PT. Tunas dengan Invoice Partner BCA Finance. Alokasi antara sisa Payment 2 dengan Invoice Leasing.

6. Aktivasi aset dengan melakukan proses Complete terhadap Asset Addition

 

Aug 02

Fixed Asset: Leasing

Pembelian Aset Tetap dengan menggunakan metode leasing adalah salah satu cara memperoleh aset. Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan atau menyewakan barang-barang modal untuk digunakan oleh perusahaan lain dalam jangka waktu tertentu dengan kriteria sebagai berikut:

  • Pembayaran sewa dilakukan secara berkala
  • Masa sewa ditentukan sesuai dengan jenis barang modal yang dileasingkan
  • Disertai hak opsi, yaitu hak dari perusahaan pengguna barang modal untuk mengembalikan atau membeli barang modal pada akhir jangka waktu perjanjian leasing.

Berikut adalah langkah-langkah utama untuk menyelesaikan proses pembelian aset yang menggunakan metode leasing.

1. Pembuatan Dokumen Purchase Invoice dari Dealer

Sebelum membuat Purchase Invoice, pengguna harus membuat Purchase Order terlebih dahulu. Detail dari Purchase Order sama seperti PO aset lain. Nilai yang kita masukkan ke kolom Price adalah harga dealer, yang biasanya terdiri dari harga mobil, biaya balik nama, dan potongan harga (harga OTR).

Setelah membuat PO, pengguna dapat membuat Material Receipt atau langsung membuat Purchase Invoice, bergantung pada kondisi di lapangan.

Jika dokumen Invoice datang bersama dengan fisik mobil, pengguna membuat Material Receipt lalu membuat Purchase Invoice. Jika dokumen Invoice datang lebih dahulu dibanding fisik mobil, maka pengguna Purchase Invoice terlebih dahulu.

Untuk kondisi kedua, pengguna perlu memperhatikan proses Matching antara Purchase Invoice dengan Material Receipt. Jika dokumen Matching Receipt – Invoice belum terbentuk, maka pengguna harus melakukan proses Matching manual melalui menu Matching PO-Receipt-Invoice.

Purchase Invoice akan membentuk jurnal Asset In Transit [D] terhadap Hutang Dagang [C].

Proses ini juga membentuk dokumen Asset dan Asset Addition secara otomatis. Harga perolehan pada Asset Addition sebesar harga OTR yang tertera pada Purchase Invoice. Jurnal yang terbentuk adalah Harga Perolehan [D] terhadap Asset In Transit [C].

2. Pembayaran untuk Dealer

Setelah menerima Invoice, maka kita harus melakukan pembayaran untuk Dealer. Nilai yang harus dibayarkan antara lain uang muka dan biaya lainnya. Untuk proses ini pengguna membuat dokumen Payment. Ada dua dokumen Payment yang akan terbentuk, yaitu:

  • Payment ke dealer untuk pembayaran uang muka. Jurnal yang terbentuk adalah Seleksi Pembayaran atau Uang Muka [D] terhadap Bank [C].
  • Payment ke dealer untuk pembayaran biaya lain-lain. Jurnal yang terbentuk adalah Biaya Lain-lain [D] terhadap Bank [C].

Alokasi dilakukan menggunakan menu Payment Allocation. Pengguna akan melakukan alokasi antara Payment dengan Purchase Invoice dari dealer. Proses ini terbagi menjadi 2 langkah, yaitu:

  • Alokasi Payment dengan Purchase Invoice sebesar nilai uang muka. Jurnal yang terbentuk adalah Hutang Dagang [D] terhadap Seleksi Pembayaran atau Uang Muka [C].
  • Sisa dari Purchase Invoice akan kita write-off ke charge Pokok Leasing. Jurnal yang terbentuk adalah Hutang Dagang [D] terhadap Pokok Leasing [C].

3. Pembuatan Purchase Invoice Leasing

Proses ini dijalankan dengan membuat Purchase Invoice. Detail dari Purchase Invoice adalah dua baris yang terdiri atas charge Pokok Leasing sebesar sisa Invoice dealer (setelah dipotong uang muka) dan charge Bunga Leasing yang besarannya telah ditentukan.

Jurnal yang terjadi adalah Pokok Leasing [D] dan Bunga Leasing [D] terhadap Hutang Leasing [D].

4. Asset Addition untuk Biaya Lain-lain (dealer) dan Bunga Leasing

Di langkah ini kita akan membuat dokumen Asset Addition untuk biaya lain-lain dan Bunga Leasing. Prosesnya adalah membuat Asset Addition tipe Manual dengan charge biaya lain-lain dan Bunga Leasing. Jumlah dokumen sesuai dengan banyaknya jenis biaya yang dibebankan dan Bunga Leasing.

Jurnal yang terbentuk adalah Harga Perolehan [D] terhadap Biaya Lain-lain [C] dan Bunga Leasing [C].

5. Pembayaran Angsuran Pertama

Angsuran pertama dibayarkan dengan alokasi pembayaran terhadap Hutang Leasing. Pengguna harus membuat dokumen Payment dengan nominal sebesar angsuran pertama. Payment tersebut kemudian dialokasikan dengan Purchase Invoice Leasing melalui penunjukan langsung (kolom Invoice di dokumen Payment) atau alokasi melalui Payment Allocation. Jurnal yang terbentuk adalah

  • Seleksi Pembayaran [D] terhadap Bank [C]
  • Hutang Leasing [D] terhadap Seleksi Pembayaran [C]

6. Aktivasi Asset

Setelah pembayaran angsuran pertama, pengguna dapat mengaktifkan aset dengan melakukan proses Complete terhadap Asset Addition yang terbentuk.

Jan 28

Cash Plan & Cash Flow Report

Ingin melakukan perencanaan keuangan? Sekarang Goodwill ERP sudah menyediakan fitur Cash Plan.

Fungsi dari fitur baru ini adalah membuat jadwal perencanaan pengeluaran dan pemasukan kas, mulai dari peruntukannya sampai periode yang telah ditentukan. Seperti contoh berikut ini adalah Cash Plan untuk investasi dalam sebuah project pembangunan.

Untitled-1

Ada 3 macam arus kas yakni :

  1. Operational, misalnya planning untuk pembayaran leasing kendaraan atau sewa kantor,
  2. Investment, misalnya planning untuk pembelian kendaraan
  3. Financing, misalnya planning untuk pengucuran kredit dari bank.

Disini saya memilih investment karena tujuan project sebagai investasi.

Setelah itu kita bisa memasukkan detail arus kas seperti tanggal dan besaran nilainya di tab Cash Plan Line. Jika arus kas ini terjadi berulang-ulang selama masa tertentu, misalnya 5 minggu, maka kita bisa menggunakan bantuan tombol Generate Periodic Plan.

Untitled

Disini kita dapat memilih peruntukannya untuk project, activity, product, charge atau business partner tertentu, kemudian tentukan rutinitas pengeluarannya apakah harian, mingguan, bulanan dst. Setelah itu berapa lama akan berlangsung isi pada kolom repetitions, kemudian tentukan nilai yang akan dikeluarkan per periodic pada kolom amount , dan tentukan tanggal dimulai , serta persentase peluang yang akan terjadi pada kolom probability. Terakhir tekan ok maka akan terbentuk baris sebanyak repetitions yang kita masukkan.

Untitled-2

Selanjutnya untuk melihat laporan proyeksi arus kas secara keseluruhan, kita bisa menggunakan menu Cash Flow Report. Report ini akan menyajikan informasi arus kas yang utamanya berasal dari gabungan AR dan AP kita.

Cash Flow Parameter

Isi sampai tanggal berapa informasi yang ingin ditampilkan. Accounting schema tidak perlu diganti, dan isilah account element dengan akun Kas & Bank karena kita ingin melihat data yang berhubungan dengan arus kas. Kita juga bisa memilih option Include Cash Plan jika kita ingin menampilkan informasi arus kas yang sudah disiapkan lewat Cash Plan di atas. Sedangkan option Include Orders untuk mengikut-sertakan data komitmen pengeluaran/pemasukan yang berasal dari Purchase/Sales Order yang sudah dibuat sebelumnya.

report

Apabila ada pertanyaan lebih lanjut silahkan tanyakan kepada staff kami, Semoga Bermanfaat!.

Sep 25

Cara Mencetak Custom Paper dengan Adobe Reader di Firefox

Permasalahan yang sering kami temukan saat implementasi adalah user ingin menggunakan custom paper akan tetapi hasil print tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, oleh karena itu kami menulis blog mengenai bagaimana cara agar dapat menghasilkan print sesuai harapan.

Tujuan instalasi ini adalah agar custom paper yang telah di setting dapat di print sesuai dengan ukuran kertasnya.

Langkah Pertama

Pastikan instalasi dilakukan pada komputer yang terhubung dengan printer, download Adobe Reader di http://get.adobe.com/reader/

 step-1

 

Lalu klik tombol Install now seperti pada gambar diatas yang sudah dilingkari.

Kemudian dilanjutkan dengan proses instalasi.

step-2

Klik Next, tunggu proses download dan instalasi.

step-4

Selesai langkah pertama.

Langkah kedua

Setelah melewati langkah pertama dilanjutkan dengan tahap konfigurasi ,

tahap konfigurasi ini dibagi menjadi 3 konfigurasi yaitu ;

  1. Web Browser (Firefox).

Konfigurasi ini dilakukan agar web Browser dapat mengenali addons yang akan digunakan untuk membuka file PDF.

Klik  logo  kemudian  pilih Options, cari Tab Application Panel

lalu Portable Document Format (PDF) kemudian pilih Adobe Acrobat(in firefox). Untuk lebih jelas ada pada gambar di bawah ini.

step-5

   2. Printer (Custom Paper).

 

Masuk ke Control Panel cari Devices and Printers, pilih printer yang akan di gunakan, pada bagian atas ada tepatnya dibawah path folder pilih Printer server properties, akan muncul seperti gambar di bawah ini.

step

Centang Create a new form dan masukan ukuran kertas yang diinginkan lalu tekan tombol Save form.Pastikan untuk mengukur kertas yang hendak digunakan.

    3.Adobe Reader.

Konfigurasi pada Adobe Reader pastikan pada saat print, printer yang digunakan sudah benar, dan klik tombol Page Setup untuk memilih ukuran kertas yang diinginkan.

step-3 Pada gambar diatas terdapat lingkaran merah pastikan tidak tercentang.

Semoga Membantu.