Sebagai praktisi Open Source ERP, kami sering ditodong dengan pertanyaan ini. Bagaimana memilih open source ERP yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda ?
Di Indonesia setidaknya tercatat ada beberapa software open source ERP yang cukup populer. Awal mulanya berangkat dari kemunculan Compiere ERP yang mulai dipakai di sini sejak tahun 2002. Nama-nama seperti Openbravo, Adempiere dan (sekarang) Idempiere semuanya merupakan turunan dari Compiere ERP.
Pengembang awal Compiere dan OpenERP (mula-mula bernama Tiny ERP) mempunyai pendekatan yang berbeda dalam membangun software ERP. OpenERP dirancang sebagai ERP yang ringan, sederhana dan mudah dipakai (makanya dulu namanya Tiny ERP). Jika Anda dahulu adalah pengguna aplikasi akuntansi semacam Accurate atau Zahir, maka pindah ke OpenERP bukanlah persoalan besar.
Jika Anda mengharapkan yang lebih kompleks dari OpenERP, maka Anda perlu mencoba menginstall beberapa modul untuk menemukan fitur yang paling pas buat kebutuhan Anda. Misalnya jika Anda perusahaan distributor, setidaknya Anda memerlukan 5 modul tambahan. Tentunya dengan bantuan konsultan berpengalaman, Anda bisa melalui proses ini dengan lebih cepat.
OpenERP dikembangkan dengan bahasa pemrograman Python yang kurang populer di Indonesia. Oleh sebab itu apabila Anda ingin mengembangkan OpenERP lebih jauh, sebaiknya Anda memiliki professional support sebab mencari programmer yang menguasai Python sangatlah sulit.
Dan sama seperti Compiere, OpenERP juga mengalami nasib di-fork oleh komunitas dengan nama Tryton. Untuk mengetahui perbedaan keduanya dapat dibaca disini.
Kebalikan dari OpenERP, Adempiere dan (sekarang) Idempiere disiapkan dalam satu bundel besar berisi seluruh fitur yang ada dan dirancang untuk mendukung bisnis skala menengah ke atas. Anda dapat mengabaikan fitur-fitur yang tidak ingin Anda pakai dengan mengatur akses pada menu-menunya. Dari sisi skalabilitas, konfigurasi standard Adempiere sanggup mendukung 100 concurrent user. Untuk skala yang lebih besar, Anda bisa menerapkan load balancer dan database cluster.
Adempiere adalah aplikasi berbasiskan Java (J2EE). Ia menggunakan platform ZK (ajax-based) untuk web UI-nya. Pada tahun 2010, Low Hengsin, salah satu top kontributor, melakukan eksperimen mengubah arsitektur Adempiere ke dalam OSGI supaya Adempiere menjadi lebih modular. OSGI sendiri adalah teknologi atau platform service dan module system untuk Java. Eksperimen ini akhirnya berujung kepada forking baru bernama Idempiere setelah beberapa top kontributor lainnya turut bergabung ke dalamnya.
Secara teknis, apa yang ada di dalam Adempiere diwariskan oleh Idempiere. Pengembangan lanjutan di Idempiere dapat dibuat seperti plug-in. Anda nanti bisa mengaktifkan atau menon-aktifkan plug-in tersebut kapan saja. Namun demikian teknologi ini masih tergolong baru dan saya pikir kita semua masih sama-sama harus sabar menunggu proses pematangan Idempiere.
Goodwill sendiri adalah pendukung dan pengembang Adempiere dan (sekarang) Idempiere. Jadi mungkin Jawaban kami di atas agak bias. Tapi mudah-mudahan penjelasan ini bisa memberikan Anda lebih banyak gambaran. Jika Anda harus memutuskan saat ini, Adempiere masih merupakan pilihan yang bijak. Seperti biasa, kami selalu merekomendasikan versi yang paling stabil (business-wise) – bukan versi yang paling terakhir atau yang paling canggih (technology-wise). Produk utama kami, yakni paket distro Adempiere Indonesia a.k.a Goodwill ERP adalah berbasiskan Adempiere v.3.6.1 dimana kelak Anda dengan mudah dapat bermigrasi ke Idempiere.