Tidak terasa Goodwill Consulting akan segera berusia 9 tahun sebentar lagi. Sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa bagi kami dalam memperkenalkan dan mendidik pasar terhadap sesuatu yang baru yang bernama “open source ERP”. Kami mungkin bukan orang pertama yang melakukan hal ini tetapi pada masa-masa awal kami merintis, pasar ternyata belum sepenuhnya siap untuk menerima ERP yang seperti ini. Dalam bayangan mereka, ERP itu adalah barang mewah yang identik dengan nama-nama besar seperti SAP dan Oracle. Sementara yang namanya “open source ERP” masih terasa asing di telinga.
Pada waktu itu kami sangat terkesan dengan software ERP bernama Compiere. Disain databasenya sangat bagus, arsitektur juga sudah sesuai standar MVC (model-view-controller), penerapan standard coding sangat konsisten, dan secara umum memiliki fungsional yang cukup lengkap dibandingkan software-software “open source erp” lainnya pada waktu itu. Compiere bahkan mempunyai fitur-fitur yang hanya bisa dijumpai di ERP kelas atas seperti multi dimensional accounting dan workflow processor.
Dan yang membuat kami terkagum-kagum, software ini dibuat oleh satu orang saja, namanya Jorg Janke, pria kelahiran Jerman yang kini menetap di Amerika Serikat. Jorg, dibantu istrinya Kathy dan dengan pengalaman membangun aplikasi ERP untuk Oracle dan SAP di Jerman, berhasil menciptakan suatu produk yang menurut kami, memiliki segalanya untuk menjadi sesuatu yang besar.
Compiere, menurut pandangan kami, bukanlah sekedar software ERP, tetapi lebih merupakan software framework dimana kita bisa membangun atau mengembangkan solusi-solusi vertikal di atasnya. Namun harus diakui Compiere bukannya tanpa kelemahan. Ia tidak semodular yang kami pikir. Pada beberapa tempat, Anda tidak bisa melakukan modifikasi tanpa menyentuh core class-nya (M* dan Doc*). Tetapi kelemahan Compiere terbesar adalah rendahnya kualitas komunikasi antara sang Founder dengan komunitas open source yang tergabung di dalamnya.
Pada waktu itu kami – komunitas – memandang Jorg Janke bagaikan seorang Dewa. Kami pikir dia adalah Sang Jenius. Dia yang telah menciptakan maha karya yang manfaatnya dirasakan dan dikagumi oleh banyak orang. Komunitas sangat salut dan menghormatinya. Namun sama seperti Dewa, dia juga sangat-sangat jarang berbicara dengan komunitas. Ini lama-lama menimbulkan ketidak-nyamanan dan kesalah-pahaman buat komunitas Compiere, terutama soal mekanisme kontribusi dari komunitas dan/atau partner. Dan klimaksnya adalah ketika Compiere mendapat suntikan investasi dari angel investor.
Setiap investor pasti menghendaki ROI, betul kan ? dan itu artinya Compiere harus berubah menjadi mesin uang. Model open source pun semakin dijauhi, source code tidak pernah lagi diupdate untuk publik, hingga akhirnya suasana memanas dan berujung kepada forking yang dilakukan oleh teman-teman komunitas. Forking ini kemudian dinamakan Adempiere, dengan motornya adalah Red1 dari Malaysia, Carlos Ruiz dari Colombia, Victor Perez dari Mexico dan sahabat kami Trifon dari Bulgaria. (Red. Penulis sendiri adalah orang keenam yang bergabung ke dalam tim committer proyek ini, referensi http://hg.code.sf.net/p/adempiere/code/file/26a028a976e2/COMMITTERS)
Popularitas Adempiere secara perlahan tapi pasti mulai menyaingi induknya Compiere. Komunitas bekerja sangat keras untuk menghasilkan suatu aplikasi ERP yang jauh lebih baik dari orisinalnya. Prestasi signifikan yang dicapai oleh komunitas adalah pengembangan web user interface, dukungan untuk open source database Postgresql, dan ekstension manufacturing. Berkat kegigihan komunitas, sekarang aplikasi Adempiere telah menjadi salah satu aplikasi open source ERP yang paling populer di dunia.
Di Indonesia sendiri, setelah beberapa implementasi dengan Compiere, kami pun beralih ke Adempiere dengan menggunakan database yang juga open source yakni Postgresql. Implementasi pertama kami adalah di salah satu waralaba lokal terkenal, setelah itu disusul dengan implementasi di beberapa perusahaan distributor dan manufacturing. Pada tahun 2010, kami juga ditunjuk oleh sebuah grup perkebunan kelapa sawit untuk implementasi Adempiere di perkebunan mereka. Walaupun pada waktu itu kami sama sekali tidak berpengalaman dengan industri perkebunan, berkat kerjasama yang sangat baik dengan tim key-user, maka kami berhasil go-live dalam waktu 6 bulan saja. Kami juga sangat takjub, ternyata web UI Adempiere cukup ringan untuk dipakai dalam koneksi VSAT yang hanya 128 Kbps saja. Sekarang seluruh sebelas kebun yang ada sudah memakai Adempiere secara online.
Jadi berdasarkan pengalaman sembilan tahun kami ini, Adempiere terbukti memiliki fleksibilitas yang sangat baik sehingga dapat diterapkan di berbagai jenis industri. Skalabilitasnya juga sangat baik, jika perlu Anda pun bisa menerapkan load balancing. Sebagai implementor, kami sangat terbantu dengan lisensi open source ini sehingga kami bahkan dapat melakukan pengembangan-pengembangan dan perbaikan-perbaikan yang sekiranya itu tidak mungkin dilakukan jika apa yang kami gunakan adalah sebuah software propietary tanpa akses ke source codenya.
Pengalaman ini kami sarikan ke dalam satu paket distro Adempiere yang kami namakan “Goodwill ERP” ™. Paket distro ini khusus dikembangkan dan disetup dengan tujuan supaya bisa langsung dipakai oleh badan-badan usaha di Indonesia. Dalam implementasi Adempiere, Anda tentunya tidak mau bergelut dengan masalah “setup sana, setup ini” dan “tidak bisa ini, tidak bisa itu”. Kami membuat implementasi Anda menjadi jauh lebih mudah dan menyenangkan karena apa yang belum tersedia dalam standar Adempiere, sudah kami siapkan terlebih dahulu atas dasar pengalaman kami. Harapan kami semoga “Goodwill ERP” ini bisa menjadi pilihan utama sebagai paket distro Adempiere Indonesia.
—
Goodwill Consulting adalah bagian dari komunitas pengembang dan pendukung Adempiere. Jika Anda membutuhkan bantuan profesional untuk implementasi Adempiere, silahkan menghubungi kami.